Rabu, 23 Januari 2008

Buat Sahabatku di Penjara Menara Gading



Buat sahabatku yang kini di penjara,

Salam Islam ku utuskan khusus buat kalian. Ucapan kasih sayang ku lontarkan ke dalam. Namun mungkin tersangkut di palang-palang sel besi yang semakin berkarat.


Sahabatku yang dicintai,

Daku di sini hanya mampu melihat kalian dari jauh, di sebalik jeriji lutsinar akta zalim, pagar emas akujanji yang menyeksakan. Di sebalik aliran air mata yang berjujuran merembes pipi, mendoakan kesejahteraan kalian agar thabat dan tabah dalam perjuangan.


Sahabat seperjuanganku,

Jeriji itu benar-benar mengurung kalian. Akta itu benar-benar menyeksa kalian. AUKU menjadikan kalian seolah-olah OKU. Idea dan pemikiran kritis kalian dianggap tidak lojik. Sahabat, percayalah, semua itu disebabkan kegerunan mereka terhadap kegagahan sebenar kalian. Mereka takut kalian menjadi lebih pandai dari mereka. Justeru banyaklah kesalahan mereka yang kalian dedahkan.

Sahabatku,

Aku tahu makananmu adalah maki hamun dan kejian. Sarapanmu adalah ugutan dan ancaman. Semuanya menjadi makanan ruji kalian saban hari. Yakinlah, itu bakal menguatkan kalian untuk berdepan dengan mereka tika kalian bebas dari akta zalim itu. Diri kalian bakal menjadi kebal dari tusukan dakwaan palsu, tembakan peluru tabur fitnah dan gosip liar.

Sahabatku yang dikasihi,

Pernah ku lihat sahabatmu dahulu mendekam di sebalik jeriji itu, namun dia tak pernah mengalah, masih teguh berjuang menegakkan apa yang menjadi hak. Hingga akhirnya beliau di tembak dengan fitnah dan di bom dengan tohmah. Tapi beliau makin hebat dan hebat hingga kini menjadi ikon kepada kita.


Sahabatku,

Mungkin itu juga jalan yang bakal kau lalui. Jalan yang penuh ranjau duri, mehnah dan tribulasi. Namun ku yakin, kalian mempunyai strategi untuk mendepaninya. Mereka takkan selamanya mampu memenjarakan kalin. Jeriji itu takkan ampuh selamnya menahan kobaran semangat waja mahasiswa muda mujahid agama. Ia pasti akan runtuh ditelan zaman. Yang pasti, ada jiwa yang merobeknya sedikit demi sedikit saban hari.

Sahabatku,

Teman-teman kalian pernah disuap dengan akidah palsu yang beracun, protokol yang berisi serbuk berbisa, biasiswa dan jaminan kolej yang membutakan mata, yang ditakuti, jaminan keselamatan dan pangkat kekayaan yang membunuh. Syukurlah kalian mampu menenmpuhinya dengan selamat. Meski hati sedikit terguris melihat sahabat yang gugur ‘syahid’ di medan tatanegara.

Sahabatku,

Perjuangan kalian adalah perjuangan aqidah. Jalan kalian adalah jalan berdarah. Pengorbanan kalian adalah korban nyawa yang mempertaruhkan hidup mati masa depan kalian. Wawasan kalian bukan untuk 2020, melangkaui jangkauan lojik manusia. Matlama kalian adalah syurga. Ayuhlah berjuang. Kelak kalian akan dibayar oleh Yang Esa.

Sahabatku,

Di sebalik jeriji auku ku melihat, masih ramai yang sepertimu. Sefikrah denganmu. Memperjuangkan nasib diri untuk kepentingan agama. Di ebalik jeriji itu juga ku melihat, sudah ada sedikit karat yang memakan jeriji itu. Sudah ada sedikit renggang pada engsel kukuhnya. Jeriji itu walau semakin tinggi menjulang, tapaknya sudah mula merekah. Tidak tahan dengan asakan padu kalian.

Sahabatku,

Cogan kita cogan perkasa,
Allah matlamat kita,
Rasul ikutan kita,
Al-Quran perlembagaan kita,
Jihad jalan kita,
Mati di jalan Allah cita-cita tertinggi kita,

Sahabatku,

Meski kalian dikurung, mendekam di sebalik jeriji itu. Namun fikrah kalian luas tersebar di luar. Gemaan suara kalian terngiang-ngian di telinga 'warden-warden' penjara auku. Laungan perjuangan kalian kini tersebar di seluruh ceruk pendalaman. Hanya tunggu masa untuk meletuskan perubahan besar. Seperti yang menimpa Bapak di seberang.


Sahabatku,

Yakinlah janji tuhan, Pertolongan bakal menziarahi kalian.



Yang benar,


Sahabat Seperjuangan mu.

Tiada ulasan:

Facebook Comments Box: Bloggerized by HASANHUSAINI.COM

Catat Ulasan

Komen Anda Adalah Buah Tangan Terbaik [hasanhusaini]